Meski skalanya kecil, bisnis kedai kopi yang dijalankan di tempat yang tepat nyatanya bisa memberikan penghasilan bulanan. Cocok dimulai baik di desa maupun di kota.
Kalau Anda mau mencoba bisnis kuliner yang simpel, tidak membutuhkan banyak skill, dan modalnya kecil, bisnis warung kopi bisa menjadi pilihan yang pas.
Pasalnya, perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan tidak terlalu banyak. Di samping itu, menu yang ditawarkan juga tidak terlalu banyak. Menu utamanya cukup kopi panas. Caranya tinggal menyeduh kopi dan gula dengan air panas.
Kalau mau ditambahi dengan item lain, yang cocok pun masih menu-menu simpel seperti gorengan, roti bakar, atau minuman lainnya. Jadi, sangat layak dicoba oleh pemula.
Peluang usaha warung kopi sederhana
Sebagaimana dipaparkan di atas, usaha ini memiliki peluang besar. Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa poin di bawah ini:
- Modalnya fleksibel, kalau mau dimulai dari skala kecil, modalnya juga kecil.
- Item yang dijual tidak terlalu banyak umumnya minuman sederhana atau menu tambahan yang tidak ribet.
- Tidak diperlukan keahlian khusus. Cukup tahu racikan gula dan kopi yang pas sehingga menghasilkan minuman yang segar dan bikin nagih.
- Pangsa pasarnya luas sebab pencinta kopi lumayan banyak.
- Pelanggannya tidak hanya individu, biasanya langsung komunitas atau geng yang sedang ingin nongkrong bersama.
- Penghasilan harian, mingguan, atau bulanan bisa didapatkan.
- Profit margin bisnis makanan dan minuman termasuk besar.
- BEP bisa cepat.
- Perlengkapannya tak terlalu ribet.
Dengan berbagai alasan di atas, tentu saja bisnis ini bisa dikembangkan dengan cepat asalkan strateginya tepat.
Resiko bisnis kedai kopi atau kelemahan warung kopi
Untuk memulai dan mengembangkan usaha ini, Anda tak hanya harus tahu peluangnya saja. Tetapi juga harus siap dengan risiko dan tantangan yang kemungkinan bisa melemahkan usahanya. Apa saja tantangannya? Simak dalam daftar di bawah ini:
- Tempat yang dipilih harus strategis.
- Persaingan harga.
- Konsepnya harus jelas dan kuat.
Bila tidak ditangani dengan tepat, risiko di atas bisa melemahkan usaha bahkan bikin rugi.
Strategi dan cara mengembangkan bisnis warung kopi
Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan agar bisnisnya berjalan dengan lancar dan menghasilkan banyak uang:
1. Memilih tempat yang strategis
Tempat adalah kunci untuk menjalankan bisnis ini. Apabila dijalankan di desa, baiknya cari lokasi yang dekat dengan keramaian atau tempat nongkrong orang. Contohnya di dekat pasar.
Sementara di perkotaan, bisnis ini cocok dijalankan dekat perumahan, kampus, area perkantoran, dll.
2. Konsep dan bangunan yang bagus
Tentukan konsepnya dengan jelas. Apakah mau ala cafe, bistro, atau kedai angkringan di pinggir jalan biasa. Konsep ini akan mempengaruhi perolehan margin, biaya pengeluaran bulanan, dll. Jadi, konsepnya memang harus dibuat dengan jelas.
3. Buat rencana bisnis yang solid
Agar bisa bertahan lama di bisnis ini, Anda harus membuat rencananya dengan detail. Mulai dari penyediaan modal, pemasaran, karyawan, hingga pengaturan keuangan.
4. Karyawan profesional dan ahli di bidangnya
Bila Anda tidak memiliki kemampuan dan keyakinan untuk membuat minumannya sendiri, maka carilah karyawan yang ahli di bidang tersebut.
Pastikan bahwa selain skill-nya mumpuni, karyawan tersebut juga memiliki attitude baik. Jujur, profesional, dan mampu bekerja secara tim.
5. Lakukan riset dengan detail dan baik
Riset yang perlu dilakukan berkenaan dengan lokasi pesaing, harga dari para pesaing, tingkat ramai tidaknya lokasi, dll.
Riset yang detail akan memudahkan Anda dalam menentukan rencana penjualan ke depan. Untuk itu, pastikan kondisi lapangan di mana Anda akan membuat warung sudah diketahui dengan jelas.
6. Buat jaringan seluas mungkin
Bisnis kedai kopi bisa berjalan dengan mulus bila Anda punya network. Hal ini karena kebanyakan pengunjungnya bukanlah individu. Melainkan langsung satu kelompok atau organisasi.
Jadi, kalau Anda punya jaringan dan mengajak mereka nongkrong di kedainya, ini akan jadi daya tarik tersendiri buat kelompok lain untuk ikutan nongkrong di tempat tersebut.
Cobalah ajak teman sekampus, se-SMA, se-SMP, atau teman sehobi untuk datang dan berkumpul di tempat Anda apabila kedainya baru buka. Dari jaringan kecil tersebut, silakan kembangkan hingga network-nya menjadi lebih luas dan besar.
7. Pemasaran dimulai sebelum warung buka
Untuk memulai usaha ini, Anda perlu melakukan pemasaran yang serius bahkan sebelum kedai mulai dibuka.
Caranya adalah dengan menyebar brosur atau menempelkan pemberitahuan bahwa di lokasi tersebut akan dibuka kedai kopi. Sebuah tempat nongkrong yang asyik.
8. Batasi jumlah karyawan
Jangan langsung menerima banyak karyawan, tapi batasilah jumlahnya sejak awal. Selain dapat menekan biaya operasional bulanan, ini juga akan membuat Anda belajar tentang efisiensi SDM di dalam sebuah bisnis kedai kopi.
9. Temukan supplier kopi dengan kualitas terbaik
Cita rasa minuman Anda adalah salah satu kunci untuk membuat para pelanggan berdatangan dan loyal. Nah, kunci untuk menghasilkan minuman yang tepat adalah dari biji atau bubuk kopi terbaik.
Pastikan Anda menemukan supplier terbaik. Seorang supplier yang produknya sudah dipercaya enak dan banyak disukai orang.
10. Target konsumen harus jelas
Sejak awal membuka bisnis warung kopi. Hendaknya Anda menentukan target market dengan jelas. Kalau dekat kampus, berarti targetnya adalah para mahasiswa. Sementara jika dekat pasar, biasanya yang datang justru dari para pedagang atau pembeli yang ada di pasar tersebut.
Target konsumen ini akan mempengaruhi pembuatan konsep kedai Anda. Jadi, saat pertama kali buka, Anda harus mengetahui targetnya dengan jelas.
11. Modal bisnisnya harus dihitung secara akurat
Agar tidak merugi, perhitungan detail dan akurat perlu dilakukan. Perhitungan ini dilakukan mulai dari modal awal hingga pembuatan laporan keuangan bulanan. Tujuannya adalah untuk memastikan arus kas keluar dan masuk secara rinci.
12. Bila dilakukan dengan partner, pilih dengan tepat
Kalau Anda membuka bisnis kedai kopi bersama partner atau sahabat, maka hendaknya buatlah perjanjian dengan jelas dan pilihlah partner dengan tepat.
Bagaimanapun, kerja sama ini akan berjalan lama dalam tempo yang tak singkat. Apalagi kerjasama usaha seperti ini berkenaan langsung dengan keuangan.
Artinya, bila nanti ada masalah di depan, maka masalah tersebut harus bisa ditangani dan diterima oleh kedua belah pihak. Jadi, jangan sembarangan memilih partner usaha warung kopi.
13. Atur manajemen dengan baik
Manajemen sama pentingnya dengan laporan keuangan bulanan. Kalau manajemen dari awal sudah amburadul, ini akan mempengaruhi keberlanjutan usahanya secara kontinu.
Pastikan Anda mengatur SDM dengan baik. Siapa yang berperan jadi apa dan bagaimana tugas-tugas hariannya. Dengan begini, warung akan berjalan dengan teratur.
14. Jangan ambil cicilan dulu
Agar tidak terlalu bingung mengatur keuangan. Baiknya, jangan ambil cicilan di masa-masa awal pembukaan bisnis. Cicilan ini hanya akan menambah biaya operasional bulanan saat Anda belum memiliki pelanggan loyal. Jadi, kans untuk merugi justru lebih besar.
15. Terus belajar dan bertumbuh
Tanamkan dalam hati bahwa usaha memang butuh perjuangan. Naik turun adalah hal yang wajar. Yang perlu dilakukan adalah Anda tidak boleh terus santai, melainkan harus belajar dan bertekat untuk menumbuhkan usaha ke arah yang lebih baik dengan usaha-usaha yang jelas dan terukur.
Analisa bisnis kedai kopi: modal, keuntungan, dan BEP
Biar ulasannya makin jelas, silakan cek modal dan keuntungan yang bisa diperoleh dari bisnis ini:
1. Modal
- Etalase kecil Rp 500.000,-.
- Meja dan kursi Rp 1.000.000,-.
- Piring, lepek, gelas, sendok, dll. Rp 500.000,-.
- Rak Rp 100.000,-.
- TV Rp 2.000.000,-
Secara total, modal awal untuk investasinya adalah Rp 4.100.000,-.
Berikutnya, Anda perlu menghitung biaya bulanan dan operasional sebagai berikut:
- Kopi, gula, teh, dll. Rp 1.250.000,-.
- Perlengkapan tambahan untuk gorengan, roti, dll Rp 750.000,-.
- Wifi Rp 250.000,-.
- Karyawan 2 x Rp 1.500.000,- Rp 3.000.000,-.
- Listrik dan air Rp 500.000,-.
Biaya bulanannya adalah Rp 5.750.000,-.
Secara total, biaya investasi dan operasional bulanan adalah Rp 9.800.000,-.
2. Estimasi pendapatan dan keuntungan usaha warung kopi
Berikut ini estimasi pendapatan hariannya:
- Kopi secangkir Rp 3.000,- x 50 = Rp 150.000,-.
- Teh hangat Rp 3.000,- x 25 = Rp 75.000,-.
- Es teh Rp 3.500 x 25 = Rp 87.500,-.
- Gorengan Rp 50.000,-.
- Roti Rp 50.000,-.
Secara total, penghasilan per harinya adalah Rp 412.500,-.
Dengan demikian, dalam 25 hari akan terkumpul uang senilai Rp 10.312.500,-. Artinya, dalam sebulan laba yang terkumpul adalah Rp 4.562.500,-.
3. Balik modal (BEP)
Jika estimasi di atas berjalan sesuai dengan kenyataan, maka di bulan pertama uang yang dipakai untuk modal membeli investasi sudah langsung kembali.
Bulan-bulan berikutnya, Anda tinggal memutar uang operasional untuk penjualan secara langsung kepada para customer. Agar setiap bulannya makin ramai pengunjung, jangan lupa sisihkan biaya untuk promosi.
Terakhir, jangan lupa atur jam kerja dengan baik buat para karyawan. Kalau pengunjung makin banyak, silakan tambahkan karyawan agar tidak terlalu kelimpungan.
Demikian analisa detail mengenai bisnis kedai kopi sederhana yang bisa dijalankan di desa maupun di kota. Selamat mencobanya dan semoga sukses.
Tulisan ini adalah contoh artikel untuk layanan artikel juara. Sample lainnya dapat anda lihat di sini. Saat dibuat, tulisan ini juga sudah lolos pengecekan plagiarisme menggunakan copyscape premium. Bukti pengecekan terlampir di bawah ini.