Tetaplah tenang saat melihat ada ruam popok pada bayi. Anda hanya perlu mengamati penyebabnya dan menemukan solusi yang paling tepat agar segera teratasi.
Ruam akibat pemakaian popok merupakan hal yang wajar dialami oleh setiap bayi. Namun, setiap balita punya kondisi berbeda. Ada yang begitu terkena ruam langsung sering menangis dan sulit tidur. Tapi ada juga yang biasa saja. Tidak begitu rewel dan tidak terlalu berdampak pada kesehariannya.
Inilah yang kemudian memicu reaksi berbeda pada para ibu atau mama muda. Ada yang gampang panik, ada juga yang tetap tenang.
Bagaimana pun kondisinya, saat ada ruam popok di kulit bayi, sebagai ibu kita harus segera menemukan solusinya. Entah dengan krim, bedak, salep, atau bahkan membawanya ke dokter.
Pada kesempatan kali ini, kami akan membagikan beberapa hal mengenai kondisi ruam pada bayi yang diakibatkan oleh pemakaian popok. Meliputi penyebab hingga cara mengatasinya.
Kondisi atau gejala ruam kulit bayi akibat popok
Ruam popok pada bayi merupakan kondisi peradangan atau terjadinya iritasi kulit bayi di sekitar lipatan paha, pantat, dan area-area yang terkena atau tertutup oleh popok saat digunakan.
Biasanya, kondisi ini membuat kulit terlihat kemerahan dan ada bentol-bentol. Bila dibiarkan, bentol yang tadinya kecil akan membesar dan membengkak. Bahkan, kulitnya bisa menggelembung dan melepuh.
Tak heran bila bayi umumnya akan menangis saat ada bahan tak lembut yang secara tidak sengaja menyentuh ruam-ruam tersebut. Terlebih saat kulitnya dibersihkan atau diusap, mereka biasanya akan menangis dan cenderung rewel.
Penyebab ruam popok pada bayi
Dengan kondisi gejala yang sedemikian rupa, sebagai ibu hendaknya Anda tahu apa saja yang menyebabkan munculnya ruam pada kulit bayi akibat pemakaian popok. Berikut ini beberapa di antaranya:
- Adanya kontak lama antara kulit dengan permukaan popok yang kotor, misalnya pipis atau tinja.
- Gesekan yang terlalu sering antara kulit dengan permukaan popoknya. Umumnya, hal ini terjadi karena pemasangan popok yang terlalu ketat.
- Sebuah efek iritasi dari pemakaian produk yang baru dipakai. Misalnya: detergen, sabun, pelembut pakaian, merek popoknya, dll.
- Kulit bayinya memang sensitif.
- Mengonsumsi makanan baru yang membuat pola buang air kecil dan besarnya jadi berubah.
- Adanya infeksi bakteri dan jamur karena lama tidak ganti popok sehingga kulitnya lama sekali tertutup dan lembap.
Pada masing-masing bayi, pemicu utama dari ruam ini berbeda. Maka dari itu, diperlukan peran seorang ibu untuk mengamati dan mendeteksi sejak dini faktor kemunculan kulit yang memerah tersebut.
Sebagai contoh, jika anak memang memiliki kulit sensitif. Umumnya, hanya mau menggunakan jenis merek popok tertentu yang cocok dengan kulitnya. Jadi, coba saja diganti beberapa kali. Cari rekomendasi terbaik dan lihat perbedaannya.
Trik pencegahan atau cara menghindari ruam popok pada bayi
Melihat beberapa penyebab umum yang tertulis di atas, pada dasarnya sebagai ibu kita bisa mengondisikan supaya hal tersebut tidak terjadi sebagai langkah pencegahan awal.
Berikut ini adalah poin-poin yang dapat dilakukan untuk mencegah munculnya ruam popok pada kulit bayi:
- Sesuaikan pemakaian ukuran bayi dengan ukuran popoknya. Jangan beli yang terlalu kecil atau menggunakannya secara ketat.
- Jaga kebersihan saat mengganti dan memakaikan popoknya dengan cara mencuci tangan terlebih dulu.
- Gantilah diaper sesering mungkin. Agar persinggungan kulit dengan permukaan popoknya tidak terjadi dalam waktu lama.
- Gunakan produk-produk yang lembut untuk membersihkan kulit bayi saat melakukan penggantian diaper.
- Seka perlahan kulit bayi agar gesekannya tetap lembut dan nyaman buat mereka. Lakukan dengan hati-hati.
- Hindari pemakaian bedak. Produk ini justru bisa memicu terjadinya iritasi. Apalagi bila dipakai dalam jumlah yang terlalu banyak.
- Kalau Anda memakai popok kain, gantilah sesering mungkin dan cucilah menggunakan detergen yang aman buat kulit bayi. Hindari pemakaian pewangi pakaian.
- Sesekali lepaslah popoknya. Biarkan kulitnya bernafas. Karena dengan begini, ruam-ruamnya juga akan terkena angin dan terasa nyaman buat mereka. Semakin sering terkena udara, risiko bertambahnya ruam akan semakin rendah sehingga kondisinya akan segera membaik.
- Pakailah ukuran diaper yang lebih besar bila sudah ada tanda ruam pada kulit.
- Seringlah mengecek popoknya.
Dengan tindakan pencegahan yang tepat, ruam sedikit demi sedikit akan berkurang. Dengan begitu, kesembuhannya juga akan datang secara bertahap.
Cara mengobati ruam popok pada bayi laki-laki dan perempuan
Apabila dengan tindakan pencegahan di atas, ruam masih belum juga pergi. Bayi mungkin perlu pertolongan lainnya melalui obat, salep, krim, atau semacamnya.
Apalagi jika kondisi kulitnya sudah lecet, keluar nanah, atau bahkan mengalami demam. Anda mungkin membutuhkan bantuan dari dokter.
Berikut ini adalah beberapa jenis cream atau salep yang dapat digunakan untuk mengobati ruam:
- Pilihlah krim yang mengandung zinc oxide atau petroleum jelly. Hindari menggunakan krim yang mengandung asam salisilat atau difenhidramin kecuali memang atas resep dokter.
- Jika tidak ada kemajuan setelah pemakaian krim selama minimal 2 hari, maka Anda bisa membawa bayi ke dokter anak. Umumnya, para dokter akan memberikan hydrocortisone untuk mengurangi radang akibat ruamnya.
- Apabila saat diperiksa ternyata ada infeksi bakteri, maka dokter juga akan meresepkan antibiotik.
- Apabila ada infeksi jamur, dokter juga akan meresepkan beberapa krim yang bisa mengurangi infeksinya. Contoh: clotrimazole, nystatin, dll.
Selain obat-obat yang tertulis di atas, Anda juga perlu memilihkan produk-produk terbaik yang aman buat kulit bayi. Misalnya, produk detergen atau krim yang hipoalergenik.
Ciri-ciri ruam popok akan sembuh
Sambil melakukan tindakan pencegahan seperti yang tertulis di atas, Anda harus terus mengamati perkembangan ruamnya. Apakah sudah akan sembuh atau justru makin parah.
Bila kondisinya terus memerah, lecet, dan anak rewel, maka itu berarti kondisinya makin parah. Sebaliknya, bila ciri-ciri di bawah ini terjadi, maka tandanya ruam akan segera sembuh:
- Bintik kemerahan yang ada di kulit bayi, khususnya bagian yang terkena popok akan mengering dan memudar. Jadi kondisi kulitnya akan menyerupai kulit lain di sekitarnya yang masih sehat.
- Warna kemerahan di sekitar bintik-bintik atau bentol-bentol akan berkurang sedikit demi sedikit.
- Kulitnya mulai halus seperti kondisi kulit bayi pada umumnya.
- Bayi merasa nyaman dan tidak rewel atau menangis lagi.
Itulah beberapa kondisi yang menjadi pertanda bahwa ruam akan sembuh.
Namun, perlu diketahui bahwa ruam ini bisa saja kambuh sewaktu-waktu apabila kondisi kulit bayi tak dijaga dengan baik.
Maka dari itu, sebagai ibu yang perlu dilakukan adalah melakukan tindakan pencegahan secara terus menerus agar kondisi serupa tak terulang lagi.
Terakhir, menjadi seorang ibu adalah momen belajar setiap detik. Anda tidak bisa mengetahui kondisi bayi secara menyeluruh secara instan.
Jadi, selalu amati perkembangannya dengan baik dan temukan solusi yang paling tepat bila ada masalah seperti ruam popok pada bayi atau yang lainnya. Semangat!