Yuk belajar menghitung net profit margin untuk meningkatkan perolehan cuan. Uang mengalir, laba meningkat, bisnis pun berkembang!
Simpelnya, angka net profit margin merupakan perhitungan laba bersih namun dalam bentuk persentase. Angka ini sangat penting untuk evaluasi agar sebuah bisnis dapat berhasil.
Pada kesempatan ini, kami akan membahas tentang persentase laba bersih secara mendetail untuk Anda yang sedang belajar bisnis. Selamat menyimak sampai selesai.
Pengertian Net profit Margin
Net profit margin atau lebih sering disingkat NPM adalah rasio atau perbandingan yang dipakai untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba bersih.
Artinya, NPM merupakan nilai persentase dari laba bersih yang diterima perusahaan atas bisnis atau usaha yang mereka kerjakan.
Contohnya, seorang penjual makanan atau pemilik warung dapat menghitung keuntungan bersihnya. Dari nilai keuntungan bersih ini mereka juga bisa menghitung persentase laba bersihnya bila dibandingkan dengan penjualannya.
Ilustrasi simpel tersebut bisa diterapkan dalam dunia bisnis yang skalanya masih kecil. Bila skala bisnisnya besar dan banyak orang serta item yang terlibat, Anda perlu memahami NPM secara lebih komprehensif.
Net profit margin menurut Kasmir 2018, NPM adalah ukuran laba atau keuntungan yang membandingkan antara profit/laba setelah pajak dan bunga dengan penjualan. Dengan kata lain, NPM merupakan rasio antara pendapatan bersih dengan penjualannya, juga rata-rata industrinya.
Apa arti nilai NPM yang tinggi?
Semakin besar NPM, maka semakin besar dan produktif pula kinerja perusahaan tersebut. Lebih simpelnya, semakin tinggi laba yang didapatkan, maka performa bisnisnya juga semakin moncer. Maka dari itu, penting untuk meningkatkan nilai NPM demi kelancaran dan kesuksesan berbisnis.
Nilai NPM yang tinggi juga menunjukkan bahwa sinkronisasi, manajemen, dan pengelolaan bisnis berjalan dengan sangat baik. Masing-masing divisi bekerja dengan sinkron dan saling mendukung sehingga menghasilkan sesuatu yang baik.
Agar lebih mudah dipahami, berikut ini adalah beberapa poin yang menjadikan NPM itu penting:
- Mengukur kinerja perusahaan.
- Sebagai bahan evaluasi manajemen bisnis tersebut.
- Bagi investor, nilai ini dijadikan tolak ukur untuk berinvestasi di perusahaan tersebut atau tidak.
- Bagi perusahaan, nilai ini bisa jadi pemacu untuk terus memberikan yang terbaik.
- Menjaga stabilitas perusahaan.
Rasio NPM sangat penting karena bisa dipakai untuk melihat efektivitas manajemen dan kondisi perusahaan tersebut. Rasio ini sama pentingnya dengan pembuatan laporan keuangan dalam organisasi, yakni demi kemajuan organisasi tersebut.
Nilai rasio NPM dikatakan baik jika angkanya di atas 5 persen. Tentu saja, nilai aslinya disesuaikan dengan bisnis yang dikembangkan. Termasuk model usahanya dan skala bisnisnya.
Menghitung Net Profit Margin
Untuk menghitung NPM, Anda bisa memperhatikan rumus dan contoh di bawah ini:
Rumus
Rumus yang digunakan untuk menghitung NPM sangat sederhana dan sama dengan rumus di sekolah, yakni:
NPM = laba bersih perusahaan setelah dipotong pajak : total penjualan x 100 %
Contoh menghitung NPM
Meskipun rumusnya tampak sederhana, perhitungan NPM kadang tidak sesederhana itu. Apalagi jika ada banyak item yang harus dimasukkan dalam bisnis Anda.
Kunci utama agar perhitungannya benar adalah Anda perlu menghitung secara rinci nilai laba bersih dan total penjualannya. Jika dua hal ini salah, maka perhitungan NPM-nya juga dapat dipastikan keliru.
Saat menghitung laba bersih, Anda juga harus memastikan untuk sudah menambahkan bunga dan menguranginya dengan pajak terlebih dulu. Dengan begitu, tidak akan ada eror atau kesalahan dalam penghitungan.
Misalnya, dalam sebuah warung sembako didapatkan laba bersih per hari senilai 200 ribu. Sementara penjualannya adalah 1,2 juta. Nilai NPM-nya adalah:
200.000 : 1.200.000 x 100 % = 16,67 %.
Dengan kata lain, net profit margin dari warung tersebut adalah 16,67 %.
Strategi atau cara meningkatkan NPM
Demi meningkatkan NPM, Anda harus tahu dulu hubungan antara NPM dengan item-item lain dalam sebuah bisnis. Khususnya, item-item yang dimasukkan dalam kolom buku pengeluaran kas, pemasukan, laporan rugi laba, iklan atau advertising, dan yang lainnya.
Pasalnya, keseluruhan pengeluaran dan pemasukan akan mempengaruhi penjualan dan laba bersih yang akan didapatkan perusahaan.
Secara umum, nilai NPM selalu berbanding terbalik dengan total penjualan. Jika penjualannya makin banyak sementara laba bersihnya sedikit, maka persentase laba bersihnya atau NPM juga akan kecil.
NPM selalu berbanding lurus dengan nilai laba yang Anda ambil dalam penjualan. Jika nilai labanya besar, maka NPM-nya juga bisa tinggi dengan asumsi total penjualannya sama.
Oleh karena itu, bisa mendapatkan banyak laba dalam setiap kali transaksi akan meningkatkan nilai rasio keuntungan bersihnya.
Sebagai contoh, dengan nilai penjualan yang sama sebesar 2 juta rupiah pada barang A Anda bisa mengambil keuntungan senilai 200.000. Sementara dengan penjualan 2 juta rupiah pada barang B Anda bisa mengambil untung 500.000.
Dari sini dapat dilihat bahwa NPM pada barang A hanya 10 %. Sedangkan pada barang B bisa sampai 40 %.
Untuk itu, jika ingin meningkatkan net profit margin, tingkatkanlah nilai labanya. Agar bisa mengambil keuntungan besar, Anda bisa mulai dengan meningkatkan nilai atau value dari barang yang dijual. Lebih detail kami ulas dalam poin di bawah ini:
Meningkatkan value barang yang dijual
Value barang X di toko A dan B yang notabene sama kadang terasa berbeda karena beberapa faktor. Baik eksternal maupun internal.
Misalnya, Anda membuka warung angkringan yang menjual mie goreng, nasi kucing, dan kopi. Di tempat lain mungkin mereka menawarkan harga yang murah dengan laba yang kecil.
Tapi Anda bisa mengambil laba lebih tinggi dengan menawarkan tempat yang nyaman atau ada bonus tertentu saat membeli produknya dengan bundling produk lainnya yang dibutuhkan oleh customer.
Value semacam ini bisa dikatakan sebagai promosi. Namun, Anda tetap harus kreatif dan inovatif bila ingin mendapatkan ide segar seperti ini untuk meningkatkan net profit margin.
Meningkatkan kepuasan terhadap barang yang dibeli
Pelayanan adalah hal yang sangat penting. Tak hanya dalam bisnis perdagangan, tetapi juga usaha jasa.
Memberikan servis yang baik itu adalah wajib bagi setiap pebisnis. Dengan begitu, pelanggan bisa merasakan kepuasan baik dari segi produk yang dijual maupun kenyamanan saat membeli barang.
Umumnya, bila konsumen sudah puas dan cocok dengan produk yang Anda jual, mereka akan kembali lagi. Seberapapun harganya, sebesar apapun laba yang Anda ambil mereka bisa menerimanya.
Misalnya, Anda membuka usaha jahit, saat mereka sudah yakin dengan kualitas yang ditawarkan dan puas dengan pelayanan yang diberikan, maka tarif jasa yang ditetapkan pun akan tetap dibayar meski mahal
Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk yang dijual
Jangan sesekali merasa nyaman dan puas dengan pelayanan yang Anda berikan pada konsumen karena ini akan mempengaruhi kualitas barang yang dijual atau dipasarkan.
Memperbanyak customer loyal
Kustomer yang loyal akan mendatangkan banyak pelanggan baru. Sebab, pemasaran lewat testimoni dan dari mulut ke mulut itu sifatnya sangat kuat.
Promosi lewat rekomendasi itu sistemnya kepercayaan. Setelah bisa ikut merasakan dan puas. Pelanggan yang baru datang pun bisa ikutan loyal.
Itulah beberapa cara mudah untuk meningkatkan net profit margin dari sebuah bisnis. Baik itu yang kecil maupun yang besar. Semoga bermanfaat.