Lompat ke konten

Analisa Usaha Ternak Kambing dari Pemula Sampai Sukses

  • oleh
Peluang usaha ternak kambing yang menguntungkan

Usaha ternak kambing hasilkan cuan jutaan rupiah, itu fakta! Anda bisa mulai dengan modal 10 jutaan saja. Simak caranya di sini!

Kambing merupakan salah satu komoditas yang sangat penting di Indonesia. Peminat dagingnya makin banyak sehingga peluang bisnisnya pun besar.

Daging hewan ini dibutuhkan setiap hari oleh warung sate, gulai, dan semacamnya. Selain itu, dagingnya juga sering diolah oleh ibu rumah tangga. Meski tak semua, tapi ada yang membutuhkannya setiap hari.

Belum lagi, saat hari raya qurban tiba. Mayoritas masyarakat Indonesia yang muslim mencari kambing untuk berkurban. Tidak hanya individu, tetapi juga lembaga seperti sekolah, kampus, dan yang lainnya.

Terlebih, kambing juga menjadi syarat daging yang diperlukan buat aqiqah anak. Jumlahnya berbeda untuk lelaki dan perempuan.

Hal tersebut di atas menjadi bukti dan fakta bahwa hewan ini benar-benar dibutuhkan. Mulai dari harian, mingguan, bulanan, hingga musiman.

Maka dari itu, kans untuk menjadi pemasok kambing atau domba terbuka lebar. Untuk menjadi pemasok, Anda bisa memulainya dengan cara menjadi peternak dulu dan membudidayakannya.

Peluang usaha ternak kambing yang menguntungkan

Peluang usaha ternak kambing yang menguntungkan

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, peternakan kambing memiliki prospek yang cukup jelas dan menguntungkan. Adapun poin penting yang perlu Anda tahu tentang prospeknya adalah:

  • Modal bisnisnya mulai 10 jutaan saja. Dananya pun bisa disesuaikan dengan ketersediaan.
  • Persaingannya cenderung tidak banyak.
  • Selain menjual kambingnya, kotorannya bisa dimanfaatkan jadi pupuk buat usaha pertanian.
  • Pakannya bisa didapatkan dengan mudah. Bisa dicari sendiri atau beli jadi.
  • Permintaannya cenderung stabil.
  • Harganya stabil dan cenderung meningkat drastis saat kurban. Saat hari raya inilah Anda bisa panen cuan lebih banyak.
  • Perawatannya tergolong mudah. Bisa fokus di pembesaran dari anakan sampai besar kemudian dijual, breeding atau pengembangbiakan dari indukan, atau menggabungkan keduanya.
  • Bisa dilakukan oleh pemula.

Selain poin-poin di atas, tentu masih banyak hal lain yang membuat prospek bisnis ini sangat menjanjikan. Untuk itu, usahanya layak untuk dicoba.

Risiko bisnis peternakan domba

Bagai dua sisi mata uang, selain prospek yang bagus, bisnis ini juga punya risiko atau tantangan. Di bawah ini adalah beberapa risiko yang mungkin:

  • Menyebarnya penyakit antar domba yang mengakibatkan penurunan harga.
  • Kurang berkualitasnya bibit sehingga hasil akhir kambingnya juga kurang bagus.
  • Cacat lahir yang mungkin atau jatuh sehingga mempengaruhi harga. Khususnya pada saat mau dijual untuk berkurban.

Risiko di atas memiliki solusi yang jelas. Anda cukup menemukan solusinya saja sehingga tak perlu khawatir apalagi takut untuk memulai bisnisnya.

Cara menjalankan usaha ternak kambing pemula sampai sukses

Secara umum, bisnis ini memang bisa dijalankan oleh pemula. Namun, tetap saja tanpa ilmu pemula bisa mengalami bangkrut ternak kambing.

Cara menjalankan usaha ternak kambing pemula sampai sukses

Maka dari itu, silakan ikuti tips di bawah ini untuk menjalankan usaha ternak kambing yang sukses mulai dari nol:

1. Kenali berbagai macam jenis kambing atau domba

Perlu Anda tahu bahwa di Indonesia ini ada banyak jenis kambing. Misalnya saja gibas, domba, hingga etawa. Nah, menariknya masing-masing daerah punya kecenderungan untuk suka di salah satu jenis saja.

Ada yang hanya suka model gibas, ada suka kambing jawa, dan ada pula yang suka etawa.

Maka dari itu, sangat penting buat Anda untuk mengenali masing-masing jenis kambing tersebut, termasuk kelebihan, kekurangan, hingga harga-harga pasarnya.

Selain itu, ketahui juga kecenderungan orang di daerah Anda lebih suka daging kambing yang mana. Apakah yang gibas, jawa, ataukah justru etawa.

Mengetahui ini akan meningkatkan kans Anda menjual hasil ternak dengan mudah. Jika Anda asal-asalan dalam menentukan hewan ternaknya, maka hasilnya bisa jadi tidak akan maksimal.

Sebagai contoh, orang di tempat Anda lebih suka varian gibas karena menilai dagingnya lebih enak dan tidak begitu meninggalkan bau. Maka sebaiknya, hewan ternak yang dipilih untuk dikembangkan adalah gibas.

Hanya dengan begitu, penjualan dan pemasaran akan mudah dilakukan.

2. Bangun kandang yang memadai dan sehat

Kandang akan menjadi tempat mereka tinggal selama masa peternakan. Maka dari itu, tempat tinggal ini harus nyaman, memadai, dan tentu saja sehat.

Buatlah kandang yang membuat mereka bisa bergerak atau tidak terlalu berdesakan. Selain itu, pastikan juga lokasi pakannya mudah dijangkau, baik oleh pemberi pakan maupun hewannya.

Pastikan juga bahwa kandangnya mudah dibersihkan. Kotorannya juga harus punya tempat tersendiri, terhubung langsung dengan hasil akhir kotoran yang kemudian bisa diolah menjadi pupuk.

Selain itu, kami sarankan buat kandang terpisah dari rumah utama jika Anda menjalankan bisnis ini secara rumahan. Kalau bisa, beri jarak 5-10 meter dari tempat tinggal manusia.

Kalau memang tidak memungkinkan, Anda boleh membangun kandang di halaman belakang rumah. Asalkan sirkulasi udaranya tetap bagus dan nyaman.

3. Pilih pakan dengan cermat sesuai kebutuhan

Pakan pasti memegang peran penting dalam peternakan. Kurang sedikit saja pakannya, maka pertumbuhan hewan ternak akan terganggu.

Pertama, pilihlah pakan yang sesuai dengan jenis domba atau hewan ternaknya. Apakah mau dikasih rumput, dedaunan, atau semacamnya. Atau, Anda memberi mereka pakan instan yang sudah siap pakai dan bisa dibeli dengan mudah sehingga tidak perlu ngarit.

Apabila Anda memilih rumput, saran kami kasihlah rumput yang sehat. Anda bisa menanamnya sendiri di sekitar kandang. Kemudian jemur di bawah terik matahari sebelum diberikan kepada kambingnya.

4. Pilihlah bibit dengan tepat dan cermat, usia 5-6 bulan

Usia anakan yang cocok untuk diternak adalah 5-6 bulan. Namun, Anda tidak boleh hanya fokus pada usia anakannya saja. Lebih dari itu, perhatikan juga kondisi kambingnya. Pastikan bahwa bibit tersebut unggul, tidak ada cacat, sehat, tidak membawa virus, atau hal-hal lain yang terkait.

5. Perhatikan kesehatannya

Setelah Anda membeli bibit yang unggul, berikan perawatan terbaik. Selain pakan, Anda juga perlu menyiapkan vitamin untuk mencegah munculnya berbagai penyakit. Selalu perhatikan perkembangan kambingnya. Meskipun jumlahnya banyak, jangan sampai terlewat satu pun.

6. Ketahui cara breeding usaha ternak kambing

Belajar usaha ternak kambing tidak hanya soal membesarkan anakan kecil menjadi besar kemudian dijual. Namun, Anda harus siap kalau kambingnya tiba-tiba minta kawin dan siap untuk masuk ke proses breeding.

Jika demikian yang terjadi, sebagaimana kami sampaikan di atas, lakukanlah kombinasi bisnis. Yakni dengan membesarkan hewan ternak dan mengembangbiakkan mereka.

Untuk mengenali ciri-ciri induk yang siap kawin, perhatikan tingkah mereka. Biasanya, domba yang mau kawin kan kehilangan nafsu makan, terlihat gelisah dan ekornya selalu dikibaskan.

Bila sudah dikawinkan dan hamil, Anda bisa menunggu 5-6 bulan sampai anaknya lahir. Satu kambing bisa melahirkan 2 sampai 3 anakan sekaligus. Jadi, cukup cepat untungnya asalkan semua anakan dapat berkembang dengan baik dan sehat.

7. Jangan menutup diri dengan ilmu baru

Untuk menghasilkan sesuatu yang oke dan berhasil, Anda tidak boleh menutup diri akan informasi hingga teknologi baru. Pastikan selalu update dengan informasi dan teknologi terkini.

8. Membentuk jaringan buat pemasaran

Penjualan akan sukses bila Anda melakukan pemasaran dengan tepat. Salah satunya adalah dengan membentuk dan memperluas jaringan.

Anda bisa bekerja sama dengan penjual daging atau jagal di pasar. Jadilah pemasok. Jaga hubungan baik dengan tetangga. Siapa tahu mereka akan memanggil Anda saat membutuhkan hewan buat qurban, aqiqah, atau semacamnya.

Modal dan analisa usaha ternak kambing tanpa ngarit dan dengan ngarit

Sebelum membahas lebih jauh mengenai modalnya, perlu kami sampaikan bahwa ada dua jenis cara beternak kambing.

Modal dan analisa usaha ternak kambing tanpa ngarit dan dengan ngarit

Pertama, apabila modalnya besar, Anda bisa memilih untuk membeli pakannya atau mempekerjakan orang untuk ngarit.

Kedua, jika modalnya kecil, sebaiknya pilih pakan dengan ngarit sendiri atau tanam rumput di sekitar lahan usaha perkebunan. Bisa di pematang sawahnya. Ini penting mengingat Anda akan membutuhkan pakan setiap hari.

Lebih detail, berikut ini modal yang mungkin diperlukan:

  • Pembuatan kandang 3 juta.
  • Kambing anakan usia 5 sampai 6 bulan, 5 ekor seharga minimal 700 ribu, totalnya 3,5 juta.
  • Pakan rumput sekitar 1 juta.
  • Vitamin, obat cacing, dan yang lainnya sekitar 1 juta.
  • Biaya operasional listrik dan air 500 ribu.
  • Biaya lain-lain 1 juta.

Dari perhitungan di atas, di dapatkan modal sekitar 10 juta rupiah.

Setelah minimal 7 bulan, Anda bisa memanen hasilnya dengan menjual kambingnya seharga 4 juta.

Artinya, untuk 5 kambing Anda akan mendapatkan uang 20 juta rupiah.

Keuntungannya adalah 20 juta – 10 juta = 10 juta.

Jika Anda hanya punya modal 2 juta atau 5 juta, maka jumlah kambingnya harus dikurangi. Pakan juga harus ngarit sendiri yang artinya biaya pakannya nol. Berikut ini perhitungannya:

  • Kandang sederhana pakai kayu buat mengikat kambing 100 ribu.
  • Kambing usia 5 sampai 6 bulan 2 ekor 1,4 juta.
  • Vitamin 200 ribu.
  • Operasional dan lain-lain 300 ribu.

Uang pas 2 juta rupiah. Silakan lakukan perhitungan yang sama untuk 5 juta dengan menambah jumlah kambingnya.

Demikian informasi tentang analisa usaha ternak kambing yang menguntungkan dan menjanjikan banyak cuan. Selamat mencoba bisnis peternakan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *