Bisnis ayam kampung kembali menggeliat karena dinilai lebih sehat. Tekuni sekarang dan jadilah pemasok ayam di pasar-pasar supaya sukses!
Bisa dibilang, ayam kampung merupakan komoditi kelas atas. Betapa tidak, harganya yang cenderung mahal membuatnya tidak bisa dibeli setiap hari. Kalau pun ada, biasanya oleh orang kalangan menengah atau menengah ke atas.
Sementara menengah ke bawah yang tidak punya ayamnya sendiri harus rela menunggu di acara tertentu saja untuk bisa mengonsumsi hewan satu ini.
Tapi itu dulu, semakin ke sini semakin banyak pula orang dari kalangan menengah ke bawah yang mau membelinya. Hal ini karena ayam kampung dinilai lebih alami peternakannya sehingga lebih sehat dan aman buat tubuh.
Maka dari itu, bisnis ini cukup prospek dan potensial. Anda bisa mencobanya!
Peluang bisnis ayam kampung yang untungnya besar
Pangsa pasar ayam kampung memang tidak sebesar usaha ayam potong, namun bisnis ini tetap memiliki potensinya sendiri bila dijalankan dengan serius.
Di bawah ini adalah beberapa poin yang membuat potensi bisnisnya makin menggiurkan:
- Makin banyak masyarakat yang sadar akan kebutuhan makanan sehat.
- Ayam kampung dinilai lebih sehat sehingga orang yang sudah sadar akan makanan alami memilihnya untuk konsumsi.
- Harga ayam kampung cenderung stabil.
- Profit margin yang diambil bisa tinggi. Tergantung ukuran dan kondisi ayamnya.
- Persaingannya tidak seketat ayam jenis lainnya.
- Bisa dijadikan sebagai usaha rumahan atau sampingan sambil mengurus anak.
- Mencari pakannya lebih mudah.
- Modalnya bisa dimulai dari yang kecil dan dapat menyesuaikan dengan dana yang ada.
Itulah beberapa hal yang membuat potensi bisnis ini menjanjikan. Anda bisa memaksimalkannya untuk mendapatkan keuntungan maksimal juga.
Perlu diketahui bahwa berbeda dengan ayam potong yang bisa dijual langsung di pasar dan diternak, opsi bisnis ayam kampung sebagian besar hanya diternak saja. Penjualannya adalah langsung ke penjual sayur, penjual daging, restoran, warung, hingga rumah tangga.
Penjualan ayamnya ialah per ekor. Mayoritas dijual saat masih hidup atau Anda juga sekalian melayani penyembelihan dan pengambilan bulu ayamnya.
Jadi, pada saat dijual, kondisi ayamnya sudah bersih dan dihitung per ekor. Bukan per kg layaknya ayam potong.
Risiko usaha ayam potong rumahan
Saat Anda sudah mulai menjalankan bisnis ini, waspadai tantangan atau risiko bisnisnya. Di bawah ini adalah beberapa di antaranya:
- Kalau ayamnya tidak dikandangi, khawatirnya akan menimbulkan masalah dengan tetangga atau warga lain.
- Permintaannya kurang tinggi. Kecuali Anda sudah punya pelanggan yang pasti beli setiap hari, minggu, atau bulan. Dengan begitu, penghasilan bulanan juga bisa dipastikan.
- Kemungkinan adanya virus yang mudah menular.
- Matinya anak ayam saat peternakan.
- Lebih cocok dijalankan di area desa atau pinggiran kota. Jadi, sesuaikan lokasinya.
Dengan memperhatikan tantangan di atas, Anda bisa mempersiapkan diri untuk mencari solusinya dari sekarang.
Modal bisnis ayam kampung dan perhitungan keuntungannya
Berikut ini adalah perhitungan kasar untuk memulai usaha peternakan ayam:
- Buat atau beli kandang dengan harga 3 juta.
- Tempat makan dan minum 500 ribu.
- Bibit unggul dan asli untuk 500 ekor sekitar 6 juta.
- Pakan ayam dianggarkan 3 juta.
- Obat dan vitamin 300 ribu.
- Kebutuhan lain 500 ribu.
Dari rincian di atas, diperoleh modal sekitar 13,3 juta rupiah.
Dengan kondisi ayam masih kecil saat dibeli, kemudian dibesarkan sekitar 3 bulan. Maka, pendapatan yang diperoleh saat sudah besar adalah sekitar:
500 x 100.000 = Rp 50.000.000,-.
Harga ayam kampung 100 ribu per ekor ini rata-rata. Kadang, ada yang dijual seharga 80 ribu, ada juga yang sampai 150 ribu.
Dengan perhitungan pendapatan seperti di atas, maka didapatkan keuntungan senilai:
50 juta – 13,3 juta = 36,7 juta rupiah.
Dalam 3 bulan, Anda mendapatkan uang 36,7 juta rupiah. Artinya, per bulan uang yang bisa diperoleh adalah:
36.700.000 : 3 = Rp 12.233.333,-
Atau, bisa diartikan Anda akan memperoleh uang 12 jutaan per bulan.
Perhitungan ini masih kasar. Bukan perhitungan aslinya. Kemungkinan akan mengecil jika pengeluaran modalnya lebih besar atau membengkak karena harga barang yang mahal.
Sebagai catatan tambahan, untuk bisa menjual 500 ekor ayam dengan cepat Anda harus memperhatikan siapa pembelinya. Sebab, tidak semua orang mau membelinya. Temukan pembeli yang benar sehingga waktu Anda bisa digunakan seefisien mungkin.
Cara sukses bisnis ayam kampung dari nol
Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan supaya menjadi salah satu kisah peternak ayam sukses dari nol di kemudian hari:
1. Perhatikan pengadaan bibit ayamnya
Hal utama yang harus diperhatikan adalah bibit ayamnya. Pastikan bahwa bibit yang dibeli memiliki kualitas yang unggul. Dengan bibit kualitas unggul, Anda bisa mengelola peternakannya dengan lebih mudah sebab hasil akhir dari peternakannya berasal dari bibit tersebut.
Untuk mendapatkan bibit yang unggul, pastikan Anda membeli dari supplier yang terpercaya. Jangan mau diberi bibit palsu yang sebenarnya bukan asli ayam kampung. Pasalnya, kalau sudah dewasa harga ayam ini berbeda jauh dengan ayam kampung.
Misalnya, Anda mendapatkan varian bibit dari joper, bukan kampung asli. Maka, harga keduanya terpaut setengahnya sendiri. Jika harga joper 80 ribu, maka kampung asli seharga 150 sampai 160 ribu rupiah.
Jadi, meski harga bibitnya terpaut hanya beberapa ribu rupiah. Perbedaan harga saat dewasa sanga signifikan.
2. Memilih jenis kandang ayam yang efektif dan efisien
Jenis kandang juga mempengaruhi bisnis peternakan ayamnya. Kalau mau yang bagus, maka buatlah kandang yang efektif dan efisien. Maksudnya, kandang tersebut harus mudah perawatannya, mudah memanen ayamnya, dan yang lainnya.
Semua aktivitas dari hewan ternak akan berada di sana. Pastikan kandangnya nyaman untuk mereka tinggali sehingga ayamnya tidak stres dan bisnis ayam kampung yang sedang dijalankan berhasil.
3. Berikan perawatan terbaik untuk hewan ternaknya
Dari sejak ayamnya masih kecil, Anda harus memberikan perawatan terbaik. Sebab, seperti yang kami sebutkan di atas, hewan ini rentan terkena virus dan saling menular. Jika sudah ada yang terkena satu saja, maka akan mudah bagi yang lain untuk tertular penyakit yang sama.
Untuk itu, penting kiranya memastikan bahwa ayamnya selalu dalam keadaan sehat. Terlebih, jika sampai ada yang sakit, ayamnya tidak akan laku. Kalaupun laku, harganya bisa hancur.
Pastikan Anda memberikan vaksin, vitamin, dan obat-obatan secara rutin. Tangan setiap kali ada gejala yang mungkin akan menyebabkan penyakit pada hewan ternak tersebut.
Selain itu, perawatan yang dimaksud juga berkenaan dengan makanan. Pastikan makanannya selalu tercukupi dan kualitasnya bagus. Jangan sampai Anda membiarkan ayamnya kelaparan atau memakan sesuatu yang tidak bagus.
4. Trik pemasaran sukses
Setelah memastikan produk akhir Anda berkualitas, kini saatnya Anda harus memastikan pasarnya tersedia luas sehingga penjualan produknya bisa berjalan dengan lancar. Untuk dapat menjual produk tersebut, Anda harus menguasai trik pemasaran dengan benar.
Pemasaran semacam ini butuh koneksi dan jaringan yang luas. Maka dari itu, silakan buat jaringan dan koneksi. Bekerja samalah dengan pengepul atau pedagang daging di pasar. Masuk ke hotel-hotel, restoran, hingga warung. Kemudian, tawarkan produk Anda.
Sampaikan bahwa Anda siap menjadi pemasok dengan memberikan ayam kualitas terbaik dan amanah.
Setelah menjalin kerja sama, buatlah kerja sama tersebut berjalan untuk jangka waktu lama. Jagalah kerja sama tersebut dengan menunjukkan kredibilitas terbaik.
Demikian cara mudah menjalankan peluang bisnis ayam kampung yang bisa Anda terapkan di rumah. Selamat mencobanya.