Lompat ke konten

Analisa Usaha Konveksi, Contoh, Modal, dan Strateginya

  • oleh
Apa itu usaha konveksi

Mau memulai usaha konveksi rumahan? Bisa! Anda hanya perlu menyiapkan modal dan menjalankan strateginya dengan tepat.

Potensi bisnis ini sangat besar. Tak heran bila banyak yang mau mencobanya. Sayangnya, tidak sembarang orang bisa melakukannya karena terkendala modal dan keahlian.

Maka dari itu, jika Anda mau mencobanya, persiapkan diri dengan matang dan pastikan modalnya mencukupi. Dengan begitu, bisnisnya bisa berjalan dengan lancar.

Pada kesempatan ini, kami akan membahas tentang bisnis konveksi secara detail. Selamat menyimak.

Apa itu usaha konveksi?

Bisnis konveksi adalah sebuah bisnis yang dikerjakan dengan cara memproduksi barang secara masal. Produk yang dihasilkan oleh konveksi sangat beragam. Mulai dari pakaian, jilbab, hingga tas.

Apa itu usaha konveksi

Di Indonesia sendiri ada beberapa contoh produk pakaian yang dihasilkan konveksi dan cukup booming. Contohnya adalah baju, celana, gamis, pakaian anak, hijab, bergo, hingga tas.

Bisnis ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Namun, ada beberapa daerah yang sangat dikenal dan erat kaitannya dengan konveksi. Contohnya Bandung dan Yogyakarta yang memang dikenal memiliki produk konveksi yang super.

Di daerah tersebut, umumnya ada banyak penjahit yang sudah berpengalaman sehingga bisa menghasilkan produk yang bagus dan dapat dijual ke seluruh wilayah Indonesia.

Produk yang dihasilkan oleh para penjahit tersebut pun beragam. Ada yang berguna untuk orang yang berbisnis kaos hingga produk untuk usaha clothing line.

Saking banyaknya daerah penjahit semacam ini, maka banyak ditemukan kampung-kampung penjahit di Indonesia.

Anda bisa menemukan banyak penjahit di kampung-kampung tersebut. Selain membuka jasa jahit sendiri, umumnya mereka juga bergabung dengan konveksi dengan kontrak kerja tertentu.

Contoh usaha konveksi

Berikut ini adalah beberapa contoh usaha konveksi yang ada di Indonesia:

  • Konveksi jilbab.
  • Bisnis pembuatan baju.
  • Bikin celana.
  • Kaos atau baju seragam.
  • Pembuatan jaket.
  • Pembuatan tas.
  • Bisnis pembuatan pakaian anak-anak, dll.

Masing-masing konveksi punya ciri khasnya sendiri. Ada yang bekerja dengan memasarkan merek sendiri, ada pula yang menerima pesanan jahit dari brand-brand lain di luar mereknya.

Misalnya, sebuah konveksi jilbab menerima pesanan dari pengusaha atau penjual jilbab yang ingin punya merek sendiri. Nantinya, pengusaha tersebut akan memesan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kemudian, pihak konveksinya akan membuatkan produk dengan merek kosongan.

Setelah produknya jadi dan terbayar lunas, jilbabnya akan diberikan kepada pemesan. Pihak pemesan tinggal memasang brand sesuai dengan merek yang mereka usung.

Tidak hanya itu, biasanya pihak konveksi juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menciptakan produk yang lebih menarik, salah satunya dengan bisnis sablon.

Perlu diketahui bahwa tim penjahit di konveksi biasanya mencapai puluhan, sekitar 50 orang. Namun, bisa juga di bawah itu.

Skala usaha konveksi tergolong lebih kecil jika dibandingkan dengan garmen. Alat yang digunakan pun tidak secanggih di garmen karena cenderung lebih konvensional meskipun kategorinya sudah cukup canggih.

Dengan jumlah penjahit puluhan tersebut, satu konveksi bisa menghasilkan puluhan ribu produk. Masing-masing produk tinggal didistribusikan ke sales, pasar, atau reseller saat sudah jadi.

Ide usaha konveksi yang menjanjikan

Jika Anda ingin memulai bisnis ini, silakan coba beberapa contoh konveksi yang menguntungkan di Indonesia. Berikut ini contoh-contohnya:

1. Bisnis konveksi batik

Batik merupakan salah satu contoh produk kerajinan yang sangat dibutuhkan di Indonesia. Selain bisa digunakan setiap hari, kantor-kantor juga sudah mewajibkan pemakaian batik di hari tertentu. Ini artinya, batik dibutuhkan oleh seluruh masyarakat di Indonesia.

Terlebih lagi, nama batik juga semakin dikenal di luar negeri karena sudah diakui sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO. Artinya, pasar batik makin luas dan membuat konveksinya adalah pilihan yang sangat menjanjikan.

Anda bisa membuka usaha konveksi batik. Jika tidak bisa membatik, maka kain batiknyalah yang menjadi bahan dasar yang kemudian dibuat menjadi barang siap pakai.

2. Pembuatan pakaian anak

Selain batik, pakaian anak juga menjadi salah satu ide bisnis konveksi yang sangat menjanjikan di Indonesia. Pasalnya, perkembangan anak terus mengalami peningkatan dan cepat berubah.

Pakaian yang tadinya cukup, dalam beberapa bulan ke depan bisa jadi tidak cukup.

Belum lagi, fashion anak ini juga makin banyak variasinya. Hal ini membuat orang tua selalu ingin membelikan pakaian buat anak mereka.

Karena kebutuhan yang tinggi tersebut, rasanya membuka jasa konveksi pakaian anak akan sangat menguntungkan. Maka dari itu, ide ini bisa Anda coba.

3. Berbisnis jilbab

Mayoritas orang Indonesia beragama islam. Maka dari itu, pakaian mereka juga pasti mencerminkan muslim dan muslimah.

Salah satu item fashion muslimah yang sangat laku adalah jilbab, bergo, hijab, atau sejenisnya. Model hijab yang beragam dan harganya yang relatif murah menjadikan para perempuan mau membelinya dalam berbagai variasi.

Ibaratnya, setiap ada pakaian baru, mereka harus punya minimal satu jilbab baru dengan warna yang cocok dengan pakaian tersebut. Hal ini tentu membuat pasar usaha konveksi jilbab menjadi sangat menjanjikan.

4. Pakaian muslim

Tidak hanya jilbab, pakaian muslim juga sangat dibutuhkan di Indonesia. Contohnya adalah gamis untuk cowok dan cewek, dress untuk wanita, tunik, baju koko, dan yang lainnya.

Masing-masing produk memiliki pangsa pasar sendiri dan terbukti laris. Usaha ini sifatnya juga tidak musiman karena selalu dibutuhkan oleh pasar.

5. Seragam sekolah dan semacamnya

Selain contoh di atas, Anda juga bisa mencoba menerima pembuatan baju atau seragam sekolah. Biasanya, seragam semacam ini dibutuhkan pada saat kenaikan kelas. Meski begitu, Anda tetap bisa mendapatkan uang saat tidak musim tahun ajaran baru, yakni dengan membuka jasa pembuatan seragam.

Adapun contoh pembuatan seragam di sini adalah seragam untuk komunitas, organisasi, dan lembaga tertentu. Biasanya, pesanannya memang tidak setinggi seragam sekolah atau kampus, namun seragam komunitas ini umumnya berjalan secara berkelanjutan.

Intinya, dalam usaha konveksi ini Anda dituntut untuk terus berinovasi, sama halnya dengan bisnis cetak foto. Dengan begitu, Anda akan menemukan kebutuhan-kebutuhan baru dan menciptakannya buat para pelanggan.

Analisa usaha konveksi rumahan

Konveksi bisa dimulai dengan modal yang kecil hingga besar. Apabila dimulai dari bisnis modal minim, maka skala usahanya adalah rumahan.

Analisa usaha konveksi rumahan

Apabila tertarik, silakan cek analisanya di bawah ini:

1. Peluang dan potensi bisnis

Berikut ini adalah beberapa hal yang membuat potensi bisnis ini sangat besar:

  • Produk yang dibuat merupakan salah satu kebutuhan pokok (sandang).
  • Saat ini, bisnis fashion di Indonesia sedang berkembang pesat. Ada banyak orang yang ingin tampil selalu trendy dan membutuhkan pakaian baru.
  • Modal yang dikeluarkan fleksibel. Bisa kecil-kecilan dari rumah dengan modal yang kecil.
  • Anda bisa langsung berhubungan dengan konsumen dan mencari tahu kebutuhan mereka.
  • Agenda pesanan yang diberikan umumnya berulang dan terus menerus.
  • Bukan bisnis musiman. Tapi bisa menghasilkan uang harian bahkan bulanan.

Dengan peluang sebagaimana dituliskan di atas, rasanya potensi usaha konveksi ini memang sangat menjanjikan.

2. Risiko yang mungkin dihadapi dalam usaha konveksi

Apabila sudah yakin mau membuka usahanya, Anda harus siap dengan segala tantangan yang pada bisnis konveksi ini. Berikut ini contoh risiko dan tantangannya:

  • Pembayaran yang kadang tidak tunai.
  • Adanya risiko penipuan jika Anda menerima pembayaran cek atau bilyet giro.
  • Adanya kemungkinan cacat barang dan retur.
  • Fashion terus berkembang, jadi kemungkinan besar Anda harus terus membuat produk baru yang sangat berbeda dengan versi lawas. Penjahit harus siap dengan perubahan cepat semacam ini.
  • Persaingan di daerah mungkin cukup ketat.

Seperti yang kami singgung di atas, biasanya bisnis semacam ini identik dengan daerah-daerah tertentu sampai ada julukan untuk kampungnya.

Maka dari itu, persaingan antar pengusaha pun akan langsung bisa dirasakan. Namun, hal ini tidak akan menjadi masalah untuk saat ini. Pasalnya, pemasaran bisa dijalankan langsung di seluruh Indonesia secara online.

Asalkan bisa membangun jaringan, usaha yang Anda lakukan pasti bisa berjalan secara lancar dan memberikan penghasilan besar.

3. Modal usaha konveksi

Berikut ini adalah perhitungan untuk rincian modal bisnis konveksi:

  • Membeli mesin jahit seharga @ 2,5 juta x 2 menjadi 5 juta.
  • Mesin obras seharga 6 juta.
  • Overdeck seharga 15 juta.
  • Mesin rantai sekitar 6 juta.
  • Meja potong dan mesinnya seharga 3,5 juta.
  • Setrika seharga 500 ribu.
  • Peralatan menjahit 1 juta.
  • Genset untuk jaga-jaga saat mati lampu 1,5 juta.
  • Kebutuhan lain-lain sekitar 1 juta.

Dengan demikian, jumlah modal yang dibutuhkan adalah senilai 39,5 juta. Jika dibulatkan, modal usaha 40 juta sudah cukup untuk membuka usaha konveksi ini.

Namun ingat, Anda juga harus membayar ongkos penjahit. Dengan begitu, total modal sekitar 50 juta atau lebih perlu disiapkan dari awal.

Yang pasti, sebelum menyiapkan modal, Anda perlu tahu dulu mau membuka bisnis jenis apa. Apakah kaos seragam, jaket, tas, jilbab, atau semacamnya. Pilihan ini akan menentukan modal usaha yang mau dibuka.

Untuk membuka bisnis pembuatan jilbab misalnya, Anda butuh tambahan bahan untuk membuat pet, alat untuk bordir, atau pemotong untuk membuat rumbai pada jilbab. Tergantung jenis jilbabnya juga.

Artinya, memastikan jenis usahanya akan mempermudah Anda dalam melengkapi peralatan dan perlengkapannya. Jadi, silakan dipastikan dulu.

Cara memulai usaha konveksi rumahan

Bisnis konveksi rumahan bisa dimulai dengan modal kecil. Caranya adalah bekerja sama dengan para penjahit. Menaruh mesin jahit di rumah mereka dan mengirimkan bahan-bahannya untuk mereka jahitkan. Cara ini sangat sederhana dan memangkas biaya pemakaian tempat yang cukup luas.

Cara memulai usaha konveksi rumahan

Lebih detail, berikut ini kami rangkum cara memulai usaha konveksi rumahan agar sukses:

1. Memilih jenis konveksinya atau produknya

Sebagaimana diulas di atas, pilihan produk akan sangat mempengaruhi peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk memulai usaha konveksi. Itu artinya, ini juga akan mempengaruhi jumlah modal yang harus disiapkan.

Sebagai contoh, membuka pembuatan jaket tentu berbeda modalnya dengan baju anak-anak. Pasalnya, jaket dan baju anak memiliki bahan yang berbeda dengan harga yang berbeda pula.

2. Menyiapkan modal dan perlengkapannya

Setelah produknya sudah dipilih, maka selanjutnya silakan siapkan sejumlah uang untuk modal sesuai dengan pilihan produk tersebut.

Gunakan modal ini untuk membeli peralatan, perlengkapan, hingga bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat produknya.

3. Menyiapkan lokasi usaha yang aksesnya mudah

Meski merupakan usaha konveksi rumahan, Anda tetap harus memikirkan akses yang mudah buat usaha tersebut. Pasalnya, konveksi semacam ini membutuhkan transaksi yang besar dengan jumlah produk yang sangat banyak dalam sekali transaksi.

Artinya, Anda butuh akses yang bagus untuk keluar masuknya kendaraan yang akan mengangkut barang. Baik bahan yang belum jadi maupun produk yang sudah siap pakai.

Oleh karena itu, siapkan rumah dengan lokasi yang strategis dan bisa buat keluar masuk kendaraan. Minimal jalannya bisa dilewati mobil pick up atau mobil box.

4. Memilih supplier dengan tepat

Supplier yang Anda pilih akan bekerja sama dalam jangka waktu panjang. Produk dari mereka merupakan bahan yang akan digunakan untuk membuat barang jadi dan brand Anda.

Maka dari itu, pilihlah supplier dengan tepat.

Pastikan bahannya berkualitas sehingga produknya juga berkualitas. Pastikan mereka amanah dan komunikasinya bagus sehingga saat membutuhkan bahan Anda bisa menghubunginya sewaktu-waktu tanpa ada rasa sungkan atau khawatir.

5. Menjadi agen dan bekerja sama dengan reseller

Jadilah agen. Distribusikan produk Anda sendiri kepada reseller. Dengan begini, usaha konveksi lebih muda berkembang sebab ada banyak orang yang membantu menjualkannya.

Reseller itu ibarat perpanjangan tangan sekaligus toko cabang. Jadi, semakin banyak reseller yang tersebar di seluruh Indonesia, semakin mudah pula buat Anda menjangkau pasar.

Selain reseller, Anda juga bisa bekerja sama dengan sales-sales untuk menyebarkan produk ke pasar-pasar besar di setiap daerah. Dengan begitu, Anda bisa melakukan penjualan dengan cepat.

6. Melakukan promosi dan strategi pemasaran usaha konveksi dengan tepat

Promosi merupakan strategi pemasaran yang wajib dilakukan bila ingin bisnisnya sukses.

Melakukan promosi dan strategi pemasaran usaha konveksi dengan tepat

Anda bisa memanfaatkan media sosial, membuat jaringan usaha tertentu, dan memanfaatkan marketplace untuk melakukan penjualan.

7. Menerima pembayaran tepat waktu

Sebagian besar usaha konveksi tidak menerima uang keseluruhan saat ada pesanan. Di sini diberlakukan DP atau uang muka. Pembayaran tidak lunas ini memang kadang membuat pembukuan terancam tidak baik.

Maka dari itu, pastikan pembeli membayar sisa uangnya tepat waktu. Jangan menerima pembayaran cek atau giro kosong karena ini bisa mengarah ke penipuan.

8. Membangun brand dan menerima pesanan jahit dari brand lain

Jika Anda ingin usahanya cepat besar, jangan hanya fokus pada brand sendiri. Seiring dengan perkembangan zaman, kita bisa besar dengan memperbesar usaha orang lain.

Artinya, jika Anda ingin besar, Anda bisa membuat besar brand orang lain dengan cara menerima pesanan produk dari mereka.

Bagaimanapun, mereka punya pembeli, Anda hanya perlu menyediakan produknya supaya bisa dijual kepada pembeli-pembeli tersebut.

9. Menyelesaikan pesanan sesuai deadline

Bila usaha konveksi ini sudah berjalan, jangan sampai lupa untuk tetap menjaga kepercayaan pelanggan dengan mengerjakan pesanan sesuai dengan deadline yang telah disepakati. Di sinilah kredibilitas Anda akan dinilai oleh para pelanggan.

Dari kredibilitas tersebut, umur kerja sama dengan para pelanggan akan ditentukan. Apakah berumur pendek atau panjang.

10. Menjaga kualitas produk

Selain deadline, kualitas produk juga tetap harus menjadi nomor satu. Ini penting tidak hanya karena berhubungan dengan kredibilitas dan profesionalitas sebagai pengusaha, melainkan juga berhubungan erat dengan laba rugi.

Pasalnya, ketika ada kualitas produk yang kurang baik, maka pelanggan akan langsung menolak atau mengembalikan produk tersebut.

Bila sudah begini, maka jelas Anda akan mengalami kerugian atas produk yang dikembalikan.

Maka dari itu, penting untuk memiliki tim penjahit yang kompeten dan mau memberikan hasil terbaik di setiap jahitannya.

Dengan tim yang kompeten, berpengalaman, dan solid, Anda akan membangun industri kecil usaha konveksi terbaik dan menghasilkan pundi-pundi rupiah secara halal dan berkah.

Demikian informasi tentang analisa dan cara menjalankan usaha konveksi yang sukses. Selamat mencobanya dan semoga sukses.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *